MANAJEMEN

5 Tahapan Proyek Yang Wajib Anda Ketahui

Share artikel ini :

DOWNLOAD 3 Ebook Gratis tentang Project Management, Career Strategy dan Standar Gaji, Financial Freedom

Dalam mengerjakan sebuah proyek, ada 5 Tahapan Proyek yang akan anda lewati bersama Proyek Tim.
Tahap Konseptual (Conceptual) Memperjelas dan merumuskan permasalahan dalam suatu studi kelayakan, termasuk menentukan tujuan dan sasaran. Mengkaji dasar-dasar keperluan untuk mewujudkan sistem, operasi sistem, dan pemeliharaan. Desain Pendahuluan & Definisi  Sistem (FEED)Menentukan fungsi utama sistem berarti meletakkan dasar untuk penyusunan kriteria dan spesifikasi peralatan yang diperlukan, kualitas dan kuantitas pegawai, fasilitas pendukung, pemeliharaan, dan lain-lain. Kemudian mengelompokkan dalam subsistem, dilanjutkan dengan melakukan analisis untuk mengevaluasi alternative desain secara terperinci seperti :

  • Melihat semua aspek untuk mewujudkan sistem (konstruksi ), operasi, dan pemeliharaan telah diperhatikan;
  • Mendefinisikan masing-masing fungsi semua komponen sistem (peralatan utama, peralatan pendukung, dan lain-lain);
  • Mencari keseimbangan antara keperluan dengan sumber daya yang tersedia, dengan mengkaji parameter teknis yang dibandingkan dengan siklus biaya.

Jadi, misalnya pada suatu proyek FEED, maka kegiatan ini mencoba menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan operasi, pemeliharaan, dan pendukungnya ke dalam parameter desain engineering secara spesifik, kuantitatif, dan kualitatif.

1. Desain Terinci (DED)

Desain terinci melanjutkan segala sesuatu yang dasar-dasarnya telah diletakkan pada langkah sebelumnya, terdiri dari kegiatan-kegiatan menyiapkan deskripsi konfigurasi subsistem, komponen sistem, dan perincian lain-lainnya. Pada akhirnya desain terinci menghasilkan dokumen-dokumen seperti gambar-gambar engineering, gambar konstruksi, dan lain-lain. Termasuk kegiatan desain terinci adalah membuat model dan menyusun prosedur tes dan evaluasi. Secara singkat kegiatan ini terdiri dari :

  • Deskripsi dari spesifikasi, kriteria, dan konfigurasi terinci dari subsistem atau komponen sistem;
  • Membuat dokumen engineering subsistem seperti gambar engineering, gambar konstruksi, dan lain-lain;
  • Membuat model dari sistem yang hendak dibangun;
  • Menyiapkan prosedur inspeksi, tes, dan evaluasi.

2. Pabrikasi  dan Konstruksi  (Construction)

Pada tahap ini engineering sistem mendukung aspek engineering dari seluruh kegiatan, mulai dari pembelian material, peralatan pabrikasi, konstruksi, inspeksi, dan uji coba, dalam rangka mewujudkan sistem yang diinginkan menjadi kenyataan fisik, yang siap untuk dioperasikan.

3. Operasi atau Produksi (Operation)

Pada tahap ini sistem beroperasi atau berproduksi (misalnya pabrik), atau utilisasi (misalnya pesawat terbang). Pendekatan engineering sistem bermaksud mendukung sistem yang telah terwujud agar dapat beroperasi sesuai dengan kapasitas atau prestasi yang telah ditentukan dengan cara antara lain melakukan pemeriksaan, inspeksi berkala, evaluasi untuk perbaikan, dan lain-lain.

4. Pendukung dan Pemeliharaan (Maintenance)

Tahap ini merupakan aspek engineering dari pemeliharaan yang dapat dimodifikasi bila diperlukan dan didukung pelayanan teknis yang lain agar sistem dapat beroperasi atau berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

5. Menurun dan Berhenti 

Disini fungsi system mulai menurun, misalnya karena bagian-bagian yang merupakan komponen (peralatan) telah menjadi using dan akhirnya seluruh sistem berhenti karena tidak ekonomis lagi untuk berfungsi. Pada aspek engineering diadakan evaluasi apakah perbaikan memang sudah tak ekonomis lagi untuk dilakukan.


Share artikel ini :

Lanjutkan Membaca