MANAJEMEN

Produktivitas Sumber Daya Dalam Menghemat Anggaran Proyek

Share artikel ini :

DOWNLOAD 3 Ebook Gratis tentang Project Management, Career Strategy dan Standar Gaji, Financial Freedom

Produktivitas Sumber Daya yang terlibat dalam sebuah proyek harus diukur. Sejauh mana Sumber Daya memberikan kontribusi dalam proyek? Sejauh mana progres pekerjaan yang dihasilkan? Berapa persen pekerjaan yang mampu diselesaikan oleh pekerja? Berapa persen aktivitas pemasangan material yang sudah dibeli? Sejauh mana Alat Berat yang disewa digunakan seefisien mungkin untuk menunjang aktivitas konstruksi? Semua pertanyaan ini hanya bisa dijawab dengan mengkaji hubungan antara Biaya Earned Value terhadap Biaya Aktual proyek.

Setiap biaya yang dikeluarkan selama seminggu atau sebulan dalam durasi proyek, harus  menghasilkan progres pekerjaan sesuai schedule. Sumber Daya diharapkan bekerja dan memberikan progres pekerjaan yang sesuai dengan Biaya Aktual. Biaya Aktual yang dikeluarkan setiap bulan adalah gambaran dari gaji karyawan, biaya material, biaya sewa alat, dan lain-lain. Karyawan yang masuk kerja akan dibayar sesuai kontrak. Material yang tiba di lokasi kerja, telah dipasang atau tidak, harus segera dibayar. Perlengkapan Alat Berat, seperti CraneForklift, Traktor harus dibayar sewanya sesuai kontrak kerja, walaupun tidak digunakan. Semua Sumber Daya ini secara maksimal dimanfaatkan untuk menghasilkan progres kerja yang nilainya sama dengan Biaya Aktual yang telah dikeluarkan. Perbandingan Biaya Earned Value dari progress aktual proyek dengan Biaya Aktual dikenal dengan Rasio Produktivitas.

Progres pekerjaan rendah bisa disebabkan oleh :

  • Karyawan ; Standby karena cuaca buruk, tidak cakap dalam melakukan pekerjaan sehingga butuh lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan, metode kerja (method statement).
  • Material    ; belum terpasang karena idle time seperti clearance, inspeksi, unpacking.
  • Alat Berat ; Rusak, Standby karena perencanaan buruk.

Adalah sebuah keharusan mengukur kinerja karyawan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kapasitasnya dan menghasilkan progress pekerjaan. Karyawan masuk kerja, mengisi timesheet atau clocking card masuk dan keluar, maka perusahaan akan membayar gaji yang diambil dari alokasi anggaran proyek. Sebagai imbalannya, perusahaan mengharapkan kinerja karyawan yang tinggi dalam proyek dengan menghasilkan progres pekerjaan. Assignment karyawan sesuai schedule akan menghindari kemungkinan karyawan standby karena kurang pekerjaan atau load pekerjaan yang rendah. Assignment tepat waktu akan menjaga load pekerjaan tetap tinggi dan stabil sepanjang durasi proyek. Demobilisasi karyawan jika pekerjaan sudah selesai dapat mengurangi biaya yang akan dikeluarkan. Pelajari schedule dan mapping planuntuk membuat perencanaan mobilisasi dan demobilisasi Sumber Daya Proyek.

 Bulk MaterialEquipment, Pompa, Tangki, Switchgear, Transformerdan lain-lain, harus segera dipasang jika sudah tiba di lokasi kerja. Material yang tidak dipasang, mengakibatkan progres pekerjaan rendah, sementara biaya sudah dikeluarkan saat pembelian material. Idle time material karena clearance di pelabuhan, inspeksi oleh Quality Control serta Unpacking harus dibuat seminimal mungkin. Estimasi durasi idle time ini harus dipertimbangkan dalam persiapan schedule pada tahap planning. Perhitungan berat material dalam lifting plan dan equipment yang dibutuhkan dalam aktivitas pemasangan harus dipertimbangkan dengan matang. Pastikan semua Alat Berat siap digunakan pada saat pemasangan. Kondisi Alat berat, perawatan dan operator harus siap dan dalam kondisi baik termasuk aspek ijin operasi dan safety.

Alat berat untuk meringankan pekerjaan di lokasi konstruksi membutuhkan biaya sewa yang harus dibayarkan tanpa memperdulikan Alat berat tersebut dipakai atau tidak. Pemanfaatan alat berat seefektif mungkin harus direncanakan semaksimal mungkin dalam aktivitas konstruksi. Alat berat yang menganggur tanpa digunakan dalam waktu lama akan menurunkan produktivitas proyek karena biaya sewa harus tetap dibayarkan. Perencanaan dan perjanjian sewa alat harus sesuai dengan schedule, Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat harus tepat. Penyewaan Alat Berat terutama Crane harus dikelompokkan sesuai dengan jenis berat equipment.

Lalu bagaimana ukuran produktivitas yang baik? Ukuran produktivitas yang baik yaitu, Biaya Aktual dikeluarkan (Actual spending cost) harus menghasilkan progress pekerjaan yang sama. Progress pekerjaan ada nilai uangnya yang diperoleh dari Anggaran proyek dikali dengan aktual progress proyek yang disebut Biaya Earned Value. Biaya Earned Value harus sama dengan Biaya Aktual yang dikeluarkan untuk membayar gaji karyawan, biaya material dan biaya sewa alat.

Lalu bagaimana produktivitas memberikan kontribusi terhadap anggaran. Pemanfaatan Sumber Daya yang maksimal melalui perencanaan yang baik bisa menghasilkan Biaya Earned Value melebihi Biaya Aktual. Mobilisasi dan demobilisasi karyawan dan Alat Berat yang tepat waktu sesuai schedule akan menghemat pengeluaran. Pemasangan material sesuai schedule bahkan lebih cepat akan meningkatkan produktivitas material. Perjanjian sewa Alat Berat yang sesuai kebutuhan. Semua bisa dicapai dengan perencanaan yang baik dan harus dibarengi dengan supervisi yang ketat. Pemantauan produktivitas setiap minggu dan setiap bulan diperlukan untuk identifikasi dini terhadap semua sumber daya yang tidak efisien. Produktivitas yang rendah diminggu  dan bulan ini, harus segera diperbaiki pada minggu dan bulan berikutnya. Langkah mitigasi dengan melihat aktivitas kritis (Critical item) dapat membantu memulihkan produktivitas minggu dan bulan berikutnya. Mempercepat aktivitas kritis adalah keharusan untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan progres, dan meningkatkan Earned Value proyek.


Share artikel ini :

Lanjutkan Membaca